Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Gue = Aku

Gue adalah seorang anak perempuan keturunan Sunda (asli). Bapak Ibu gue lahir dan besar di salah satu daerah di Jawa Barat. Tapi, gue lahir dan besar di kota metropolis -yang didominasi oleh kebudayaan Betawi- karena pekerjaan Bapak gue waktu itu yang menuntut beliau dan keluarga untuk migrasi dari kampung halaman. Walau kedua orang tua gue berdarah Sunda, bukan berarti gue lancar berbahasa Sunda. Terkadang gue suka malu kalo diajak ngobrol orang di kampung halaman dengan menggunakan bahasa Sunda, karena gue hanya bisa menjawab seadanya dengan bahasa Indonesia. Gue terkadang mengerti apa yang mereka katakan, namun gue ga pernah bisa membalas obrolan mereka. Sebatas mengerti, namun tak bisa menanggapi.  Untungnya, sodara gue paham dengan kondisi. Mereka terbiasa menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan gue. Walau ‘kagok’ menurut versi mereka. Bukan bermaksud  stereotype,  memang orang Sunda terkenal dengan keramah-tamahan dan kesopanannya. Hal ini gue rasain ketika kuli

Be Brave or Never Try

Kamis lalu gue memutuskan untuk  apply  internship di ruangguru. Awalnya gue ragu, tapi gue putuskan untuk mencoba. Lebih baik mencoba, daripada tidak sama sekali. Setidaknya diri ini sudah berani berusaha. Entah apa yang akan Allah takdirkan. Semoga harapan akan berganti dengan kenyataan. Tapi, aku mengerti bahwa kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan. Jika menurut aku baik, belum tentu menurut Allah baik. Jadi, aku hanya bisa memasrahkan kepada-Nya setelah ikhtiar dan do’a. Biar kuasa-Nya yang berandil. Awal gue tau kalo ruangguru buka program internship adalah ketika gue ngestalk akun CEO ruangguru (@belvadevara).  Pada satu waktu, gue ga sengaja liat postingan kak Belva mengenai internship program ruangguru. Tapi  first comment  gue waktu itu adalah “Ah sayang banget, programnya udah lewat.” Setelah itu, gue hanya bisa berandai kalo program internship akan dibuka lagi tahun ini. Suatu ketika, seorang teman mengirim pesan ke gue. “Din kalo punya info  part-time  kasih

Masa SMA

Gambar
Masa SMA adalah masa yang paling indah, sulit dilupakan, dan penuh kenangan", begitu kata kebanyakan orang. Gue masuk SMA tahun 2013. SMA Negeri yang ga jauh dari rumah gue tetep menjadi pilihan utama. Alih-alih gue mencari SMA yang bergengsi, tetep aja gue milih yang deket daripada yang jauh. "Toh di manapun tempatnya, yang penting sekolah", pikir gue waktu itu. Masa SMA gue dilewati dengan penuh drama. Salah satunya, gue pernah jatoh dari motor (gara-gara ngebut cuma karena takut telat pas lagi pekan ulangan) dan ngerem mendadak karena ada kerumunan sapi di jalan yang biasa gue lewatin menuju sekolah. Untungnya, seorang ibu, sapi-sapi di depan gue, beserta motor kesayangan  ga kenapa-kenapa. Sedihnya, gue yang jadi kenapa-kenapa. Sepatu gue bolong, badan gue memar-memar. Yang penting: semua aman. Selain dimarahin guru, ga ngerjain pr, dan masalah-masalah sama temen, pasti ada hal yang lebih menyentil, yaitu 'Cinta'. Ah, di umur segitu tau apa sih gue